Workshop Pengenalan Ecobrick bersama Russell Maier & Ani Himawati Sukses Digelar di Sanggar Pawuhan Bantul

(Jurnalispreneur.id-Bantul) ย โ€” Sanggar Pawuhan Bantul menjadi pusat pembelajaran lingkungan yang inspiratif pada hari Kamis 10 April 2025, menyelenggarakan workshop perkenalan ecobrick bersama Russell Maier dan Ani Himawati dari Global Ecobrick Alliance (GEA). Kegiatan ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, aktivis lingkungan, dan warga sekitar, yang antusias mempelajari solusi kreatif pengelolaan sampah plastik.

Ecobrick, metode mengemas limbah plastik non-organik ke dalam botol plastik bekas hingga padat, diperkenalkan sebagai solusi sederhana namun berdampak besar untuk mengurangi polusi plastik. Russell Maier, salah satu inisiator GEA asal Kanada, menjelaskan bahwa ecobrick tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai material bangunan ramah lingkungan, seperti furnitur, taman, bahkan struktur rumah.

โ€œEcobrick adalah cara kita bertanggung jawab atas plastik yang sudah diproduksi. Dengan mengubahnya menjadi bahan yang berguna, kita mencegahnya mencemari laut atau terurai menjadi mikroplastik,โ€ ujar Russell dalam sesi pemaparan. Sementara itu, Ani Himawati, perwakilan GEA Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi komunitas. โ€œIni bukan sekadar teknik, tapi gerakan kolektif. Setiap ecobrick yang kita buat adalah langkah kecil mengubah kebiasaan,โ€ tambahnya.

Workshop diisi dengan sesi praktik langsung, di mana peserta diajak mengisi botol plastik dengan sampah kemasan sachet, sedotan, dan plastik sekali pakai lainnya. Russell dan Hani memandu teknik pengemasan yang tepat agar ecobrick cukup padat dan kuat. โ€œKuncinya adalah memastikan tidak ada rongga udara di dalam botol. Gunanya agar ecobrick tahan lama dan bisa digunakan berulang kali,โ€ jelas Ani Himawati.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta. โ€œSaya baru sadar, sampah yang selama ini dianggap tidak berguna ternyata bisa disulap jadi bahan bermanfaat. Kedepan, saya ingin ajarkan ini ke warga di kampung saya,โ€ ujar Nani, salah satu peserta dari Bangunharjo, Sewon, Bantul.

Sanggar Pawuhan, sebagai ruang seni dan budaya yang aktif mengampanyekan kelestarian alam, dinilai menjadi lokasi tepat untuk menyebarkan semangat ecobrick. โ€œKami berencana mengadakan workshop lanjutan dan membangun proyek percontohan ecobrickย di area sanggar,โ€ ungkap Koordinator Sanggar Pawuhan, Yuliana Rini.

Foto bersama pasca Workshop

Dukungan GEA dan antusiasme masyarakat membuka peluang Bantul menjadi contoh daerah yang mengintegrasikan ecobrickย dalam program pengelolaan sampah berkelanjutan. Harapannya, inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga memperkuat kesadaran masyarakat untuk hidup harmonis dengan alam.(JP-3)


MITRA JURNALISPRENEUR.ID