Hikmah Dibalik Sebuah Impian Dan Kenyataan

Jurnalis Preneur – Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad ๏ทบ, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah, Setiap manusia pasti memiliki impian. Impian adalah harapan yang ingin dicapai di masa depan, sesuatu yang memberikan semangat dalam hidup. Namun, tidak semua impian bisa langsung menjadi kenyataan. Ada yang terwujud sesuai harapan, ada yang tertunda, dan ada pula yang berubah seiring waktu.

Lalu, bagaimana seharusnya kita menyikapi impian dan kenyataan dalam hidup ini?

Pertama, Impian sebagai Motivasi dan Doa

Allah ๏ทป berfirman dalam Al-Qurโ€™an: “Dan janganlah kamu merasa lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang beriman.” (QS. Ali โ€˜Imran: 139)

Ayat ini mengajarkan bahwa seorang mukmin harus memiliki semangat dan tidak mudah putus asa. Impian yang baik bukan sekadar angan-angan, tetapi harus disertai dengan usaha dan doa. Nabi Muhammad ๏ทบ juga mengajarkan kita untuk selalu berdoa kepada Allah agar diberikan yang terbaik dalam setiap urusan.

Kedua, Kenyataan: Ujian dan Hikmah dari Allah

Terkadang, kenyataan tidak sesuai dengan impian kita. Kita menginginkan sesuatu, tetapi Allah menakdirkan hal lain. Dalam situasi seperti ini, kita harus yakin bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik.

Allah ๏ทป berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Ayat ini mengajarkan kita untuk berprasangka baik kepada Allah. Ketika impian tidak terwujud, mungkin itu adalah cara Allah melindungi kita dari keburukan atau sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik.

Ketiga, Sikap Seorang Mukmin: Sabar dan Syukur

Rasulullah ๏ทบ bersabda: “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin! Semua urusannya baik baginya. Jika ia mendapat kebahagiaan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia ditimpa musibah, ia bersabar, maka itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Dari hadits ini, kita belajar bahwa dalam setiap keadaan, baik impian terwujud atau tidak, kita tetap mendapatkan kebaikan. Jika impian kita tercapai, kita bersyukur. Jika tidak, kita bersabar, karena yakin bahwa Allah memiliki rencana terbaik.

Dari penjelasan diatas, kita tahu bahwa (1)Impian adalah bagian dari harapan hidup, tetapi harus diiringi dengan usaha dan doa. (2)Kenyataan terkadang berbeda dengan impian, namun Allah selalu memiliki rencana terbaik. (3)Seorang mukmin harus selalu bersyukur ketika impiannya terwujud dan bersabar ketika kenyataan tidak sesuai harapan.

Semoga kita semua bisa menjadi hamba yang senantiasa bersyukur dan bersabar dalam menghadapi kehidupan. Aamiin. (**)


MITRA JURNALISPRENEUR.ID