Keranjang Anda kosong!

(Bantul, Jurnalispreneur.id) – Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS) MUI DIY memiliki motto โMenumbuhkan, Menguatkan dan Mengembangkan Ekosistem Desaโ. Dalam rangka merealisasikan motto ini, PINBAS selalu mencari potensi yang dimiliki desa-desa di seluruh wilayah DIY. Termasuk memilih Mi Lethek sebagai sajian utama bagi peserta diklat Jurnalis Preneur yang digelar di Pendopo Desa Wisata Kreatif dan Unggul (DEWIKU) Desa Caturharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (28/12/24).
Panitia sengaja memilih Mi Lethek sebagai sajian utama, karena ingin melestarikan warisan kuliner yang sudah ada sejak tahun 1940 ini. Perlu diketahui bahwa Mi Lethek merupakan salah satu kuliner mie yang berasal dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan bahan dasar tepung tapioka dan singkong. Proses produksinya masih dengan cara yang tradisional.
Mi Lethek merupakan makanan khas Bantul dan sudah jadi ikon Bantul.ย Bahkan sejak tahun 2019 mendapatkan sertifikat warisan budaya takbenda (WBTb) dari Kementerian Kebudayaan (Kemendikbudristek). Ini tertuang dalam surat keputusan (SK) dengan nomor 362/M/2019

Tri Sulistiono (Kang Trisul) pedagang Mi Lethek yang menyajikan untuk peserta diklat menyampaikan bahwa H Wasdiyanto SSi, Kepala Desa Caturharjo, Pandak, Bantul ingin mewujudkan Mi Lethek sebagai kuliner khas Caturharjo. โPak Lurah ingin mempertahankan Mi Lethek tetap ada terus dan ingin mewujudkannya sebagai kuliner khas Caturharjo,โ ungkapnya. Warga Kuroboyo RT 03, Caturharjo, Pandak, Bantul ini merupakan salah satu dari 40 pedagang Mi Lethek di wilayah Caturharjo yang dibina desa.
Dalam kesehariannya, Trisul membuka warung setiap hari jam 19:00 โ 02:30 wib di lahan dekat rumahnya. Setiap hari rata-rata 30-40 pelanggan datang ke warungnya.
Beberapa menu yang disajikan antara lain, Mi Lethek godhog, Mi Lethek goreng, Plencing, Rica-rica dan nasi goreng Magelangan. Untuk minumnya ada teh dan jeruk, baik es maupun panas. (Sukina)
Categories
Recent Posts
- Bagus Satriyo Dorong Daya Saing Ekonomi Kreatif, Kasongan Lewat Pendampingan Ekspor dan Penguatan Distribusi
- Pembukaan Jogja World Heritage Festival 2025
- Mengenang, Menjaga, dan Merawat: Puri Brata dan Ekosistem Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Rumah Arsitektur Rasa Desa
- Dari perca menuju kriya tektil berbasis budaya dan go global
- Manunggal Fair 2025: Merajut Kreativitas dan Ekonomi Lokal Kulon Progo
Archive
Tags
Akhir Lusono Al-Qurโan Bakpia Jogkem bakso Bangunharjo BMT buka puasa canden Desa Caturharjo Desa wisata Dinas Pariwisata Kulon Progo DPS ekraf Erik Hidayat GBMT Geguritan halal HPN 2025 Inkubator Bisnis UMBY INTANI Jamaah Masjid Jurnalipreneur.id Jurnalispreneur Jurnalispreneur.id kolaborasi Kotamas DIY kriya kuliner Manfaat Mie lethek organik Pasar Ngasem Pelatihan jurnalis PINBAS MUI DIY PINBUK Ramadan Ramadhan sanggar pawuhan senam sehat Silaturahmi Taman Kuliner Bangunharjo Tera View Tim Jurnalispreneur.id Umkm Yogyakarta
Social Links
MITRA JURNALISPRENEUR.ID








Tinggalkan Balasan