Keranjang Anda kosong!

(Jurnalispreneur.id Bantul) โ Sebuah rumah tidak selalu tentang tempat berteduh. Di Puri Brata, rumah berarti ruang ketenangan, jejak kenangan, dan upaya berkelanjutan dalam merawat budaya serta menghidupi ekonomi kreatif lokal. Bertempat di kawasan yang tak jauh dari pantai selatan Yogyakarta, Puri Brata bukan sekadar penginapan, melainkan taman budaya dan ruang hidup yang tumbuh dari akar lokalitas.
Dibangun sejak 1998, Puri Brata yang secara harfiah berarti โRumah Ketenanganโ berawal dari sebuah bentuk keramahan personal: tempat menginap bagi teman dan keluarga pendirinya, ungkap RM Cahyo Bandhono. Dari yang semula tanpa tarif hingga kemudian menjadi ruang komersial yang tetap menjunjung nilai-nilai selektif melalui jaringan pertemanan dan rekomendasi. Sejak 2019, Puri Brata mulai dikenal lebih luas melalui platform daring, namun tetap menjaga eksklusivitas dan kurasi tamu berbasis minat dan karakter.
Berada di atas tanah seluas setengah hektar, Puri Brata tak hanya menyuguhkan kenyamanan secara fisik, tetapi juga arsitektur yang berbicara, joglo dan limasan berdiri berdampingan, membentuk kompleks resort dan galeri yang hidup. Tiap unit penginapan berjumlah 12 dengan total 15 kamar, dinamai berdasarkan tembang Jawa seperti Pangkur, Asmaradana, Gambuh, hingga Kinanti, menegaskan akar kultural yang kuat.
Setiap bangunan memiliki ciri khasnya sendiri. Jalan antarbangunan dirancang seolah menjadi lorong waktu, mengantar tamu menyusuri kenangan akan suasana desa yang penuh ketenangan. Interior pun dipenuhi ornamen khas: dari mesin ketik lawas tempat pertemuan dua wartawan, wayang Bima dan Wisanggeni simbol pemimpin yang mau mendengar (hadiah dari Hamengku Buwono VII), hingga sepeda motor lawas milik Sampoerna. Becak, dakon, kursi manten, hingga kentongan dan bel angin besi menambah suasana etnik yang harmonis.
โSetiap sudut di sini punya cerita,โ ujar Cahyo saat ditemui tim Jurnalispreneur, Kamis (16/10/25)ย โBukan hanya estetika, tapi juga memori dan filosofi.โ imbuhnya.ย Jauh sebelum pandemi COVID-19 memaksa banyak pihak berbicara soal ketahanan pangan, Puri Brata sudah mempraktikkannya. โKami belajar menanam, merawat pohon dan sayuran yang bisa kami olah sendiri,โ lanjut Cahyo. Jika bahan tidak tersedia, Puri Brata memilih membeli dari masyarakat sekitar.ย โItu jadi cara kami menjaga relasi dengan warga dan menggerakkan ekonomi lokal.โ ucapnya.
Puri Brata ibarat hutan kecil. Pohon-pohon besar seperti pule, kamboja, kelapa, srigading, hingga tanaman produktif seperti pepaya dan nangka, tumbuh berdampingan dengan tanaman obat dan palawija. Suara gemericik air, bel angin, serta aroma tanah yang subur menyatu dalam suasana yang menyegarkan. Sebuah oasis budaya yang dekat dengan laut, namun terasa seperti jantung desa.
Selain penginapan, Puri Brata juga memiliki mini kapel ruang meditasi, perpustakaan, dan ruang pertemuan berkapasitas hingga 100 orang. Hal ini menjadikan Puri Brata bukan hanya sebagai destinasi relaksasi, tetapi juga tempat ideal untuk retret, pelatihan, maupun diskusi komunitas.ย โPuri Brata kami bangun bukan untuk sekadar bisnis, ingin menciptakan ruang di mana orang bisa berhenti sejenak, mengingat kembali, lalu kembali ke dunia luar dengan jiwa yang lebih damai.โ tutup Cahyo.
Puri Brata Resort & Gallery merupakan penginapan sekaligus ruang budaya yang terletak di Bantul, Yogyakarta. Mengusung konsep rumah tradisional Jawa, Puri Brata menghadirkan atmosfer ketenangan, kearifan lokal, serta praktik keberlanjutan berbasis komunitas dan lingkungan.
Kontributor : Azfa,ย Editor : Agus S
Categories
Recent Posts
- Pembukaan Jogja World Heritage Festival 2025
- Mengenang, Menjaga, dan Merawat: Puri Brata dan Ekosistem Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Rumah Arsitektur Rasa Desa
Tim Jurnalispreneur.id, langsung berdiskusi dengan Cahyo, sang narasumber dari Puri Brata, Bantul, Yogyakarta. (Foto: Azfa) - Dari perca menuju kriya tektil berbasis budaya dan go global
- Manunggal Fair 2025: Merajut Kreativitas dan Ekonomi Lokal Kulon Progo
- Semangat dan Kebersamaan Warnai Re-Launching Pasar Tani KWT Migunani
Archive
Tags
Akhir Lusono Al-Qurโan Bakpia Jogkem bakso Bangunharjo Bawang putih BMT buka puasa Desa Caturharjo Desa wisata Dinas Pariwisata Kulon Progo DPS ekraf Erik Hidayat GBMT Geguritan halal HPN 2025 Inkubator Bisnis UMBY INTANI Jurnalipreneur.id Jurnalispreneur Jurnalispreneur.id Kegiatan kolaborasi Kotamas DIY kriya kuliner Mie lethek organik Pasar Ngasem Pelatihan jurnalis PINBAS MUI DIY PINBUK PT Putri Kedaton Group Ramadan Ramadhan sanggar pawuhan senam sehat Silaturahmi Taman Kuliner Bangunharjo Tera View Tim Jurnalispreneur.id Umkm Yogyakarta
Social Links
MITRA JURNALISPRENEUR.ID








Tinggalkan Balasan