Kongres Muslimat NU ke 18 di Surabaya, 10-15 Februari 2025: Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneguhkan Peradaban

(Jurnalispreneur.id, Surabaya)Kongres Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) tahun 2025 telah berlangsung di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 10-15 Februari 2025. Acara ini menjadi momen penting bagi Muslimat NU untuk memilih pimpinan baru guna menjalankan kepengurusan masa khidmat 2025-2030.

Dr. Ifah Rofiqoh sebagai Ketua Muslimat NU Yogyakarta kepada koran online jurnalispreneur.id mengatakan bahwa Muslimat NU dari berbagai wilayah di Indonesia turut hadir dalam muktamar ini. Rombongan peserta dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipimpin oleh Bunda Fatma Amalia, didampingi oleh para Ketua Muslimat NU dari lima kabupaten/kota se-DIY (Yogyakarta, Bantul, Sleman, Kulonprogo, dan Gunungkidul). Bunda Ifah, salah satu perwakilan dari DIY, menyampaikan kepada Jurnalispreneur.id bahwa rombongan dari Muslimat NU DIY berjumlah 29 orang.

Muktamar ini mengusung tema Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneguhkan Peradaban. Tema ini mencerminkan komitmen Muslimat NU dalam menjaga nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, memperkuat kemandirian organisasi, serta berkontribusi dalam membangun peradaban yang lebih baik, tegas Bunda Ifah.

Hasil utama dari muktamar ini adalah terpilihnya Arifatul Choiri Fauzi sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU masa khidmat 2025-2030. Selain itu, Dr. Khofifah Indar Parawansa ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina PP Muslimat NU.

Terpilihnya kepemimpinan baru diharapkan membawa Muslimat NU semakin maju dalam berbagai aspek, baik dalam pemberdayaan perempuan, sosial, maupun ekonomi. Keikutsertaan Muslimat NU DIY dalam muktamar ini juga diharapkan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi di tingkat daerah.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, Muslimat NU terus berperan dalam menjaga tradisi, memperkuat kemandirian, dan meneguhkan peradaban Islam di Indonesia. (**)


MITRA JURNALISPRENEUR.ID