Keranjang Anda kosong!

Bismillah. Alhamdulillah. laahaulaa Walaa quwata illaa billah. Kultum kali ini, kita akan membahas tentang langkah implementasi yang bisa dilakukan dalam mengelola Badan Usaha Milik Masjid (BUMM), diantaranya: (1)Koordinasi dengan DMI (Dewan Masjid Indonesia) untuk menyusun modul kultum yang mudah dipahami. (2)Mengajak tokoh agama, akademisi, dan praktisi ekonomi syariah sebagai narasumber. (3)Mengintegrasikan kultum dengan aksi nyata, misalnya pembentukan koperasi syariah berbasis masjid. (4)Membuat dokumentasi dan publikasi kultum melalui media sosial dan jurnalispreneur.id untuk menjangkau audiens lebih luas. (5)Mengadakan sesi diskusi dan mentoring setelah kultum untuk memfasilitasi jamaah yang ingin terlibat lebih jauh dalam BUMM.
Pendekatan ini bisa menjadi langkah awal dasar yang kuat untuk membangun ekosistem ekonomi masjid yang berkelanjutan lewat BUMM.ย Berikut ini contoh 30 tema kultum Ramadhan yang berkaitan dengan Pentingnya Ekonomi berbasis Masjid melalui BUMM dan visi serta misi BUMM dalam membangun semangat kewirausahaan umat jadi pelaku usaha, bukan konsumen saja.
Ke-1, Visi dan Misi BUMM dalam Mewujudkan Kemakmuran Masjid. Menjelaskan bagaimana BUMM dapat menjadi sarana untuk memakmurkan masjid dan umat. Ke-2, Masjid sebagai Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat. Mengangkat peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat ekonomi umat. Ke-3, Zakat, Infaq, dan Sedekah sebagai Modal Awal BUMM. Bagaimana pemanfaatan dana umat dapat menjadi modal usaha yang produktif. Ke-4, Peran Masjid dalam Membangun Ekonomi Berjamaah. Menekankan pentingnya kebersamaan dalam membangun ekonomi berbasis masjid.
Ke-5, Rasulullah dan Kemandirian Ekonomi Umat. Meneladani cara Rasulullah membangun ekonomi berbasis komunitas. Ke-6, Spirit Ramadhan: Momentum Kebangkitan Ekonomi Masjid. Memanfaatkan bulan Ramadhan untuk menguatkan ekonomi berbasis masjid. Ke-7, Wirausaha Syariah sebagai Pilar BUMM. Bagaimana prinsip bisnis syariah diterapkan dalam pengelolaan BUMM. Ke-8, Masjid dan UMKM: Kolaborasi untuk Kesejahteraan Umat. Membangun sinergi antara BUMM dan pelaku UMKM berbasis masjid. Ke-9, Etos Kerja Islami dalam Pengelolaan BUMM. Membangun budaya kerja yang profesional dan bernilai ibadah.
Ke-10, Masjid sebagai Pusat Pendidikan dan Literasi Keuangan Syariah. Peran masjid dalam edukasi keuangan syariah bagi jamaah. Ke-11, Peran Takmir Masjid dalam Menjalankan BUMM. Strategi agar takmir masjid aktif mengelola dan mengembangkan BUMM. Ke-12, Keutamaan Berniaga dengan Prinsip Islam. Menjelaskan nilai-nilai Islam dalam bisnis yang dapat diterapkan di BUMM. Ke-13, Modal Sosial dalam Membangun BUMM. Menggunakan kekuatan jaringan jamaah sebagai modal utama BUMM. Ke-14, Masjid dan Peranannya dalam Pemberdayaan Ekonomi Kaum Dhuafa. Bagaimana BUMM bisa membantu kaum dhuafa melalui kegiatan usaha produktif.
Ke-15, Strategi Menjadikan Masjid sebagai Sentra Ekonomi Halal. Mengembangkan masjid sebagai pusat ekonomi halal, termasuk kuliner dan produk syariah. Ke-16, Optimalisasi Wakaf Produktif untuk Pengembangan BUMM. Menggunakan skema wakaf produktif untuk membangun aset usaha masjid. Ke-17, Ramadhan dan Semangat Kedermawanan: Peluang BUMM untuk Berbagi. Meningkatkan peran sosial BUMM dalam berbagi keberkahan di bulan Ramadhan. Ke-18, Keberlanjutan BUMM: Dari Donasi ke Investasi Sosial. Mengubah pola pikir dari sekadar donasi ke model investasi sosial berkelanjutan. Ke-19, Masjid sebagai Pusat Pelatihan Kewirausahaan Islami. Menjadikan masjid sebagai tempat pelatihan bisnis berbasis syariah.
Ke-20, Keutamaan Berbisnis dengan Kejujuran dan Amanah. Menekankan nilai amanah dalam mengelola usaha berbasis masjid. Ke-21, Sinergi Masjid dengan Koperasi Syariah. Membangun koperasi syariah berbasis masjid untuk memperkuat ekonomi jamaah. Ke-22, Membentuk BUMM yang Profesional dan Transparan. Strategi pengelolaan BUMM yang akuntabel dan profesional. Ke-23, Masjid sebagai Pusat Distribusi Produk Halal. Bagaimana masjid bisa menjadi pusat perdagangan produk halal dan thayyib. Ke-24, Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Kalangan Pemuda Masjid. Mendorong generasi muda masjid untuk berwirausaha dengan model bisnis syariah. Ke-25, Transformasi Digital untuk BUMM yang Berdaya Saing. Menggunakan teknologi digital untuk memperluas jangkauan BUMM.
Ke-26, Masjid dan Ketahanan Pangan Umat. Mengelola usaha berbasis masjid untuk mendukung ketahanan pangan umat. Ke-27, Membangun Rantai Pasok Halal dari Masjid ke Pasar. Strategi menjadikan masjid sebagai pusat rantai pasok halal. Ke-28, Ramadhan sebagai Momentum Evaluasi dan Perencanaan BUMM. Melakukan evaluasi dan perencanaan usaha masjid agar lebih optimal. Ke-29, Keutamaan Bekerja dan Berusaha dalam Islam. Menjelaskan bahwa bekerja dan berusaha adalah bagian dari ibadah. Ke-30, Membentuk Ekosistem Ekonomi Masjid yang Berkelanjutan. Membangun ekosistem usaha yang dapat bertahan dalam jangka panjang. (JP2)
Categories
Recent Posts
- Ritual Umbul Donga Pujo Basuki di Desa Wisata Krebet: Merawat Tradisi, Menguatkan Harmoni

- HIPPI Charity Sukses Digelar, Ratusan Warga Antusias Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis

- Tasyakuran dan Peresmian Kantor KSPPS BMT Artha Amanah Sanden Cabang Bantul serta Launching BEA School Angkatan ke 2

- Rakernas HIPPI 2025 Resmi Digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta

- Kampung Berseri Astra, dari Tanah Kosong Jadi Desa Digital: Kisah Perubahan yang Digerakkan oleh Warga Sendiri
Archive
Tags
Akhir Lusono Al-Qurโan Bakpia Jogkem bakso Bangunharjo BMT buka puasa Desa Caturharjo Desa wisata Dinas Pariwisata Kulon Progo DPS ekosistem ekraf Erik Hidayat GBMT Geguritan halal HPN 2025 Inkubator Bisnis UMBY Inovasi INTANI Jurnalipreneur.id Jurnalispreneur Jurnalispreneur.id kolaborasi Kotamas DIY kriya kuliner Mie lethek organik Pasar Ngasem Pelatihan jurnalis PINBAS MUI DIY PINBUK Ramadan Ramadhan sanggar pawuhan senam sehat Silaturahmi Taman Kuliner Bangunharjo Tera View Tim Jurnalispreneur.id UGM Umkm Yogyakarta
Social Links
MITRA JURNALISPRENEUR.ID










Tinggalkan Balasan