Kunjungan Persiapan KKN Tematik AKPRIND Indonesia

Kunjungan Persiapan KKN Tematik AKPRIND Indonesia

Kunjungan Persiapan rencana Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Universitas Akprind Indonesia di Padukuhan Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, DIY pada hari Senin 3 Februari 2025. Yang sebelumnya juga berdiskusi di Omah dhahar Mbah Wanto.

Muhammad Sholeh,ST,MT selaku Kepala pusat pengabdian kepada masyakarat Direktorat PEnelitian dan PEngabdian kepada MAsyarakat Universitas AKPRIND Indonesia ( UAI) menyampaikan bahwa kunjungan kali ini dalam rangka mempersiapkan rencana kegiatan KKN yang sudah digagas beberapa bulan yang lalu untuk wilayah kapanewon Berbah.
Sebagai wilayah sasaran pengabdian diperuntukkan bagi warga Padukuhan Rejosari, Jogotirto Berbah.
“Program KKN kali ini merupakan KKN Tematik bukan reguler. Diikikuti oleh 15 mahasiswa semester 6 dan 8 dari program Tehnik Lingkungan, Tehnik Industri, Teknik Mesin dan Statitiska Universitas Akprid Indonesia “jelas M Sholeh.
Minggu kedua Februari 2025 rencana akan mulai pengabdian masyarakat direncanakan selama 40 hari.
Dalam kurun waktu tersebut mahasiswa KKN akan menyatu dengan warga masyarakat tidur di rumah warga Rejosari.
” Harapannya dengan hidup menyatu dengan warga bisa menggali program apa yang bisa diprioritaskan dan bisa menyelesaikan program tersebut secara maksimal” tambahnya.

Dosen pembimbing lapangan Ir. Purnawan, S.T., C.WS., M.Eng. yang juga selaku direktur Direktorat AKPRIND Technopark (DAT) menyampaikan bahwa KKN tematik kali ini mengambil tema ‘Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik’.
Meskipun tema besar pengelolaan sampah namun tidak menutup kemungkinan juga bisa mengangkat tema lain kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat. “Nantinya sebelum memulai KKN mahasiswa akan melakukan observasi menggali potensi dan kebutuhan warga disesuaikan dengan tema yang yang ditetapkan” ucap Purnawan.

Anggota DPRD Sleman komisi D Mbah Wanto,ST yang juga merupakan alumni UAI Tehnik Lingkungan sebagai anggota dewan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas rencana program KKN di wilayah kapenawon Berbah.
โ€Sesuai dengan bidang garap komisi D tentang kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui pengelolaan sampah” ucap Mbah Wanto.
“Melalui program KKN diharapkan pengelolaan sampah di tingkat masyarakat lapis bawah tidak ribet dan bisa tuntas” tambahnya.
Pengelolaan sampah di masyarakat ketika mendapatkan pendampingan dari akademis akan lebih terarah dengan masukan inovasi terbaru. “Para pakar yang ada di kampus akan lebih tahu model apa yang baik dan cocok bagi suatu daerah untuk pengelolaan sampah nya” ujar Mbah Wanto yang sedang mengikuti program kuliah S2 di Universitas Akprid Indonesia.

Dukuh Rejosari Dalis Kurniawan menyambut baik KKN yang akan berlangsung di Rejosari.
Dirinya mengucapkan terimakasih atas ditunjuknya Padukuhan Rejosari sebagai sasaran pengabdian kepada Masyarakdalkoiiimpaikan juga bahwa padukuhan Rejosari memiliki 3 kampung yakni Jogomangsan, Rejosari dan Kerten. Pedukuhan Rejosari memiliki 7 RT dan 3 RW.
“Semoga KKN berjalan lancar dan memberikan kemanfaatan yang banyak bagi warga masyarakat pedukuhan Rejosari ” ucap mas dukuh Rejosari.

Kusnadi Berbah


MITRA JURNALISPRENEUR.ID