Keranjang Anda kosong!

(Bantul, Jurnalispreuner.id) โ Goa Selarong, yang terletak di Dusun Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menarik perhatian paraย wisatawan.
Goa ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang mempesona, tetapi juga menyimpan cerita sejarah yang kental dengan perjuangan rakyat Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menghadapi penjajahan.

Goa Selarong dikenal sebagai tempat yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro pada masa Perang Jawa (1825-1830). Sebagai markas perlawanan, Goa ini menjadi saksi bisu perjuangan Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajahan Belanda. Lokasinya yang berada di dalam pegunungan dan dikelilingi oleh alam yang asri, ada air terjunnya dimana menjadi tempat yang strategis untuk berlindung dan merencanakan strategi perlawanan.
Selain nilai sejarah yang tinggi, Goa Selarong juga memiliki pesona alam yang luar biasa. Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati udara segar pegunungan, serta pemandangan alam yang memukau di sekitarnya. Akses menuju goa ini cukup mudah, dengan jalur yang sudah dilengkapi dengan papan petunjuk dan fasilitas pendukung lainnya.
Dari mulut goa, pengunjung dapat merasakan sensasi petualangan dengan melihat ruang di dalamnya. Goa Selarong ini memiliki 2 jenis Goa, yaitu Goa Putri dan Goa Kakung.

Suasana yang sejuk dan tenang dan tidak terlalu dalam, membuat pengunjung betah berlama-lama di dalam goa dan bisa berfoto selfie atau bersama-sama.
Goa Selarong bukan hanya sekadar destinasi wisata alam, tetapi juga situs bersejarah yang penting bagi bangsa Indonesia. Pada masa Perang Jawa, Pangeran Diponegoro bersama para pengikutnya menggunakan goa ini sebagai tempat perlindungan. Selain itu, goa ini juga menjadi tempat pertemuan antara Pangeran Diponegoro dan para tokoh-tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan.
Di dekat lokasi goa, terdapat beberapa monumen yang mengenang perjuangan tersebut, di antaranya adalah patung Pangeran Diponegoro dan prasasti yang menjelaskan tentang peristiwa bersejarah yang terjadi di sekitar goa. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin lebih memahami sejarah bangsa Indonesia.
Goa Selarong kini semakin berkembang sebagai destinasi wisata yang tidak hanya mengedepankan keindahan alam, tetapi juga sebagai sarana edukasi tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pemerintah setempat terus berupaya untuk menjaga kelestarian alam sekitar goa, sekaligus memperkenalkan nilai sejarahnya kepada generasi muda.
Di sisi lain, pengelola wisata setempat juga telah menambah fasilitas yang memadai, tiket masuk hanya Rp. 10.000 per orang dan di bawah pengawasan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, juga area parkir yang luas, warung makan dan oleh-oleh khas dari Goa Selarong yang dijual penduduk sekitar, ada nasi pecel, tahu guling, bubur krecek dan buah-buahan serta arena bermain anak-anak.

Keberadaan Goa Selarong yang semakin dikenal, diharapkan tempat ini dapat menjadi destinasi wisata yang semakin diminati, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, sembari meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan sejarah bangsa Indonesia.
Salah seorang pengunjung Hendratno Priyanto, dari Tamanan, Bantul, Yogyakarta mengatakan bahwa mengenai Goa Selarong merupakan masa lalu Kesultanan Jogja yang dia berjuang untuk untuk kemerdekaan negara. “Makanya anak-anak sekarang ya harus harus belajar dari sejarah, sering berkunjung ke Goa Selarong, anak-anak muda sekarang akan tahu sejarah negaranya bangsanya,” ujarnya kepada Jurnalispreneur.id di depan Goa Kakung komplek Goa Selarong, Minggu pagi (12/1/2025).

Ia menambahkan, tempatnya cukup menarik dan bagus cuma ini agak-agak hujan jadi sepi. “Karena ada di pegunungan ya sejuk, untuk wisatawan yang pengin menyendiri cocok di daerah ini,” pungkasnya. (JP1)
Categories
Recent Posts
- Media Dakwah Pelajar: Mewarisi Semangat Rasulullah di Era Digital
- Pelatihan Membuat Kue Pukis dan Wingko Babat Bersama BMT Al Ikhwan: Langsung praktek untuk kegiatan wirausaha
- Diskusi Interaktif dan RAKERDA DPD HIPPI DIY 2025
- Reuni Akbar Ikamayoda (Alumni MTsN Yogyakarta II)โKembali Bersatu di MDT Nurul Musthofaโ
- Syawalan dan Halal Bihalal Gerakan BMT DIY 1446 H: Sinergi dan Kebersamaan di Bulan Syawal
Tags
Akhir Lusono Al-Qurโan Audiensi bakso buka puasa Desa Caturharjo Desa wisata Dinas pariwisata Dinas Pariwisata Kulon Progo DMI Wonosobo Dr. Lastiani Warih Wulandari Erik Hidayat Geguritan halal Hendry Ch Bangun HPN 2025 INTANI IPPNU Kota Yogyakarta jakarta Jamaah Masjid Joko Mursito Jurnalipreneur.id Jurnalis preneur Jurnalispreneur Jurnalispreneur.id Ketum PWI Pusat Kiat Kirana Edutainment Park kuliner Kulonprogo. Mie lethek Pelatihan artikel Pelatihan jurnalis PINBAS MUI DIY Pokdarwis PT Putri Kedaton Group Ramadan Ramadhan Silaturahmi Tamansari Tera View Tim Jurnalispreneur.id UCY Yogyakarta Umkm Yogyakarta
Social Links
MITRA JURNALISPRENEUR.ID








Tinggalkan Balasan