Keranjang Anda kosong!
24 Warung Mie Lethek: Kelezatan yang Tidak Bisa Ditolak
Saat ini, Desa Caturharjo memiliki 24 warung yang secara khusus menjual mie lethek. Setiap warung menyajikan mie ini dengan cara yang khas, sehingga pengunjung dapat menemukan variasi rasa dan penyajian yang unik. Mulai dari mie lethek goreng hingga mie lethek rebus dengan kuah kaldu gurih, setiap sajian memiliki cita rasa autentik yang sulit dilupakan.
Salah satu daya tarik utama mie lethek di Caturharjo adalah cara pembuatannya yang masih menggunakan metode tradisional. Mie ini dibuat tanpa bahan pengawet atau pewarna, sehingga menghasilkan tekstur yang kenyal dan rasa yang natural. Proses pembuatannya yang unik juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kuliner khas ini.
Potensi Wisata Kuliner Desa Caturharjo
Caturharjo tidak hanya menjual mie lethek sebagai makanan, tetapi juga sebagai pengalaman. Pengunjung dapat berkeliling desa untuk melihat proses pembuatan mie lethek secara langsung, dari penggilingan tepung hingga menjadi adonan mie. Beberapa tempat bahkan menyediakan workshop singkat bagi wisatawan yang ingin mencoba membuat mie lethek sendiri.
Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati suasana pedesaan yang menenangkan, lengkap dengan pemandangan sawah yang hijau. Dengan konsep wisata kuliner yang terintegrasi dengan kehidupan masyarakat lokal, Desa Caturharjo memberikan pengalaman berbeda dibandingkan destinasi kuliner lainnya.
Mengembangkan Potensi Lokal
Dengan keberadaan 24 warung mie lethek, Desa Caturharjo berhasil memanfaatkan kuliner khas sebagai potensi wisata unggulan. Para pengelola warung sebagian besar adalah warga desa yang mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sektor ini. Pemerintah desa pun mendukung penuh pengembangan wisata kuliner ini dengan menyediakan fasilitas pendukung seperti area parkir dan pusat informasi wisata.
Oleh: Agung Susila Endarwanta
Tinggalkan Balasan