Ramadhan Berkisah: Uwais Al-Qarni, Pemuda yang Didoakan Rasulullah Bersama KKN-T Universitas Alma Ata

Bantul, 17 Maret 2025 โ€“ Suasana senja di TPA Al Jihad terasa lebih hangat dengan hadirnya mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata yang kembali mengadakan Ramadhan Berkisah. Kali ini, anak-anak disuguhkan kisah penuh inspirasi tentang Uwais Al-Qarni, seorang pemuda yang dikenal karena baktinya yang luar biasa kepada ibunya. Kisah ini disampaikan oleh Mahkota Qalbu Katulistiwa, salah satu anggota KKN-T yang berperan sebagai pencerita.

Ketulusan Seorang Anak yang Dikenal di Langit

Mahkota membuka kisah dengan suara lembut, menarik perhatian anak-anak yang duduk rapi mendengarkan.

“Di sebuah desa di Yaman, hiduplah seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia bukan orang kaya, bukan pula seorang yang terkenal, tetapi di langit, namanya begitu mulia. Apa yang membuatnya istimewa? Karena baktinya yang luar biasa kepada ibunya,” tuturnya.

Uwais tinggal berdua dengan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Ia sangat ingin bertemu Rasulullah di Madinah, tetapi sang ibu tidak bisa ditinggalkan. Meski begitu, Uwais tetap memilih merawat ibunya dengan penuh kasih sayang.

“Suatu hari, ibunya berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji. Namun, mereka tidak punya kendaraan atau banyak harta. Tapi Uwais tak menyerah. Ia membeli seekor anak lembu, membawanya ke atas bukit setiap hari, melatih tubuhnya agar kuat. Hingga akhirnya, ia berhasil membawa ibunya ke Tanah Suci dengan menggendongnya sepanjang perjalanan,” lanjut Mahkota dengan penuh penghayatan.

Anak-anak terlihat takjub mendengar kisah ini. Beberapa tampak berbisik satu sama lain, terinspirasi oleh kisah Uwais.

Doa yang Mustajab dari Pemuda yang Ikhlas

Kisah berlanjut hingga Rasulullah suatu hari berkata kepada para sahabatnya, “Akan datang seorang pemuda dari Yaman bernama Uwais Al-Qarni. Ia tidak terkenal di bumi, tetapi terkenal di langit. Jika kalian bertemu dengannya, mintalah doa darinya, karena doanya sangat mustajab.”

Saat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib akhirnya bertemu dengan Uwais setelah Rasulullah wafat, mereka pun meminta doa darinya, seperti yang dipesankan Rasulullah.

“Apa yang membuat doa Uwais begitu mustajab?” tanya Mahkota kepada anak-anak.

Seorang anak dengan semangat menjawab, “Karena dia sangat baik sama ibunya!”

Mahkota tersenyum dan mengangguk. “Betul sekali! Doanya dikabulkan karena baktinya yang luar biasa kepada ibunya. Itulah yang membuatnya begitu mulia di sisi Allah.”

Pesan Moral: Berbakti kepada Orang Tua adalah Jalan Menuju Kemuliaan

Sebagai penutup, Mahkota mengajak anak-anak untuk selalu menghormati dan menyayangi orang tua mereka.

“Uwais Al-Qarni tidak dikenal manusia, tetapi terkenal di langit karena baktinya kepada ibunya. Jika kita ingin mendapatkan keberkahan, berbaktilah kepada orang tua kita dengan tulus, sebagaimana Uwais berbakti kepada ibunya,” ujarnya.

Kegiatan Ramadhan Berkisah ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga pengingat bagi anak-anak untuk selalu berbuat baik kepada orang tua mereka. Dengan adanya kisah-kisah penuh hikmah seperti ini, diharapkan nilai-nilai kebaikan dapat tertanam dalam diri mereka sejak dini.


MITRA JURNALISPRENEUR.ID