Berkembang Semakin Baik, Bank BPD DIY Syariah Songsong Milad Ke-18

(Sleman, Jurnalispreneur.id) – Tepat, pada Senin 19 Februari 2007 yang lalu Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) membuka Unit Usaha Syariah dan berkantor untuk pertama kalinya menjadi Cabang Syariah, di Jalan Cik Ditiro No. 34, Yogyakarta, yang diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Pembukaan unit usaha tersebut didasari perkembangan perbankan syariah di Indonesia khususnya Yogyakarta yang cepat dan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat DIY untuk menggunakan produk dan jasa serta layanan perbankan sesuai dengan prinsip syariah.

Hal ini berdasarkan hasil riset lapangan saat itu menunjukkan bahwa tingkat awareness masyarakat Yogyakarta terhadap perbankan syariah sangat besar, yakni 97,8% dan minat terhadap produk perbankan syariah mencapai 65,9%. Hal itu menunjukkan prospek yang baik bagi perkembangan perbankan syariah di DIY.

“Di Awal bulan Januari 2025 ini dan menyongsong Milad ke 18, Bank BPD DIY Syariah telah memiliki jaringan layanan yang tersebar di seluruh wilayah DIY, yang terdiri dari satu (1) Kantor Cabang, sembilan (9) Kantor Cabang Pembantu dan empat (4) Kantor fungsional serta 69 Layanan Syariah Bank Umum (LSBU) Bank BPD DIY,” tutur Arif Wijayanto, Pemimpin Unit Syariah Bank BPD DIY, saat mengawali perbincangan dengan Jurnalispreneur.id di Kantornya, Senin (13/1/2025).

Arif Wijayanto, Pemimpin UUS Bank BPD DIY

Perkembangan ekonomi di DIY terus berlanjut pada Triwulan III Tahun 2024 tercatat tumbuh sebesar 5,05% (yoy) dan hingga akhir tahun 2024 ini diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 4,8 โ€“ 5,6% (yoy).

Ia menambahkan, dengan kondisi pertumbuhan ekonomi tersebut membuka ruang gerak bagi Unit Syariah Bank BPD DIY untuk terus mendukung UMKM dengan menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat berdasar prinsip syariah di seluruh kotamadya/kabupaten di DIY,” ungkapnya.

Selaras dengan visi Bank BPD DIY, yakni mewujudkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat, khususnya di DIY, akan jasa perbankan maupun jasa keuangan lainnya, terutama kredit skala kecil dan menengah, serta mendorong program pemberdayaan perekonomian daerah.
Berbagai produk dan jasa perbankan dengan prinsip syariah, antara lain Tabungan Sutera Mudharabah, Tabungan Haji dan Umrah Shafa Mudharabah dan Shafa Wadiah, Deposito Mudharabah, serta Giro Wadiah. Sedang untuk pembiayaan, antara lain pembiayaan pemilikan kendaraan dengan akad Murabahah, pembiayaan pemilikan dan renovasi rumah dengan akad Istishna, serta pembiayaan produktif dengan akad Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah. Kantor Cabang Syariah akan melayani transaksi gadai (Rahn).

“Dengan adanya Unit Usaha Syariah dan Kantor Cabang Syariah sekarang ini, diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat, sesuai dengan corporate statement Bank BPD DIY, Kita Berkembang Bersama,” jelas Arif Wijayanto.

Sebagai wujud langsung tanggung jawab sosial kepada masyarakat Bank BPD DIY syariah berperan aktif menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk berbagi sektor diantaranya sektor pendidikan berupa pemberian beasiswa sektor kesehatan berupa pemberian dukungan kegiatan dalam rangka pelestarian lingkungan, sosial berupa pemberian bedah rumah sektor pemberdayaan ekonomi berupa bantuan alat produksi untuk UMKM.

Pembukaan rekening Tabungan Sutera Mudharabah di salah satu lembaga pendidikan.

Kinerja apik menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan Bank BPD DIY Syariah terus meningkat dan terus berusaha memberikan produk dan layanan yang inovatif sehingga mampu memenuhi berbagai kebutuhan transaksi nasabah dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip Syariah.

“Bank BPD Syariah juga telah memiliki berbagai produk dan layanan berbasis digital seperti ATM Holder ada 22.836 pengguna, Mobile Banking ada 13.372 pengguna, Cash Management System (CMS) ada 239 pengguna, dan Qris Mechant (QUAT) ada 3.546 pengguna. Hingga Desember lalu pengguna layanan digital Bank BPD DIY syariah terus meningkat,” imbuh Arif.

Skema penawaran kerjasama lain digital ini meliputi beberapa Universitas, Rumah Sakit dan Sekolah-sekolah dan tempat-tempat usaha UMKM.

Produk Pembiayaan Bank BPD DIY Syariah didominasi oleh sektor produktif 69% dibandingkan sektor konsumtif sebesar 31% hal tersebut menunjukkan bahwa Bank BPD Syariah turut mendorong pertumbuhan perekonomian melalui dunia usaha, yaitu para pelaku UMKM.

Roadmap Penguatan & Pengembangan Perbankan Syariah Tahun 2022 โ€“ 2027 yang digariskan oleh Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharuskan unit ini harus tumbuh secara signifikan. Agar memiliki daya tahan yang kuat terhadap risiko yang dihadapi dan dapat melayani masyarakat dengan baik.

โ€œUntuk kinerja keuangan akhir tahun 2024, saat ini kami masih berproses audit dgn kantor akuntan publik, mohon doanya insyaAllah kami tumbuh di atas 12% pada sebagian besar pos-pos keuangan dan dengan rasio NPF dibawah 1,5%,” pungkas Arif Wijayanto menutup diskusi. (Ags)


MITRA JURNALISPRENEUR.ID