Keranjang Anda kosong!

(Bantul, Jurnalispreuner.id) – Berlangsungnya agenda Forum Grup Diskusi (FGD) yang penuh semangat dan hangat terkait Gerakan Ekonomi Berjamaah 57 (Maju) jamaah pada Rabu, 8 Januari 2025 di Joglo Khasanah, Jalan Wonosari, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, menjadikan awal tahun ini sebagai moment luar biasa bagi yang hadir di FGD ini.
Peserta di FGD yang hadir kali ini mewakili 57 jamaah dari berbagai masjid yang terletak di sepanjang Kali Code, Yogyakarta, dengan tujuan utama memperkuat ekonomi berbasis komunitas, serta meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Diskusi yang berlangsung di Joglo Khasanah, sebuah lokasi strategis yang kerap menjadi tempat kegiatan diskusi pemberdayaan masyarakat, menghadirkan sejumlah tokoh penggerak gerakan ekonomi, di antaranya Sigit Sugiyanto, OKI, Imam, Rosyid, Totok, Coach Erwin, Azfa, Agus, dan Juma. Mereka berbagi pengalaman dan wawasan terkait pentingnya kolaborasi antar jamaah masjid dalam menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Gerakan Ekonomi Berjamaah 57 jamaah awalnya bertujuan untuk memberdayakan jamaah masjid di sepanjang kanan-kiri Kali Code dengan cara membangun ekonomi berbasis komunitas (ekonomi berjamaah ) yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujar Jumarodin dari Koperasi Takmir Masjid (Kotamas) DIY dan juga Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) MUI DIY.
“Melalui diskusi ini, diharapkan terwujud sebuah sistem ekonomi yang tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi jamaah masjid,” imbuhnya.
Dalam diskusi tersebut, berbagai gagasan dan ide muncul, termasuk pelatihan kewirausahaan, pembentukan koperasi berbasis masjid dengan badan hukum koperasi konsumen Ekonomi Berjamaah Kotamas DIY, serta pemanfaatan potensi lokal yang ada di sekitar Kali Code.
Coach Erwin menekankan pentingnya mindset kolaboratif dalam mengembangkan usaha bersama, “Hal ini agar tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara jamaah masjid,” ucapnya.
Sementara itu, Jumarodin menyoroti potensi besar Kali Code sebagai destinasi wisata religi yang dapat menggerakkan ekonomi kreatif berbasis jamaah. “Keterlibatan masjid dalam berbagai aspek ekonomi, menurutnya, sangat strategis untuk menciptakan ekosistem yang saling mendukung antar jamaah,” paparnya.
Diskusi ini menandai langkah konkret pertama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis jamaah masjid, yang diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain di Yogyakarta dan daerah sekitarnya. Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, Gerakan Ekonomi Berjamaah wakil dari 57 jamaah sepakat semoga dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar Kali Code. (JP2)
Categories
Recent Posts
- Media Dakwah Pelajar: Mewarisi Semangat Rasulullah di Era Digital
- Pelatihan Membuat Kue Pukis dan Wingko Babat Bersama BMT Al Ikhwan: Langsung praktek untuk kegiatan wirausaha
- Diskusi Interaktif dan RAKERDA DPD HIPPI DIY 2025
- Reuni Akbar Ikamayoda (Alumni MTsN Yogyakarta II)โKembali Bersatu di MDT Nurul Musthofaโ
- Syawalan dan Halal Bihalal Gerakan BMT DIY 1446 H: Sinergi dan Kebersamaan di Bulan Syawal
Tags
Akhir Lusono Al-Qurโan Audiensi bakso buka puasa Desa Caturharjo Desa wisata Dinas pariwisata Dinas Pariwisata Kulon Progo DMI Wonosobo Dr. Lastiani Warih Wulandari Erik Hidayat Geguritan halal Hendry Ch Bangun HPN 2025 INTANI IPPNU Kota Yogyakarta jakarta Jamaah Masjid Joko Mursito Jurnalipreneur.id Jurnalis preneur Jurnalispreneur Jurnalispreneur.id Ketum PWI Pusat Kiat Kirana Edutainment Park kuliner Kulonprogo. Mie lethek Pelatihan artikel Pelatihan jurnalis PINBAS MUI DIY Pokdarwis PT Putri Kedaton Group Ramadan Ramadhan Silaturahmi Tamansari Tera View Tim Jurnalispreneur.id UCY Yogyakarta Umkm Yogyakarta
Social Links
MITRA JURNALISPRENEUR.ID








Tinggalkan Balasan